Monday, December 11, 2006

Kondisi Yang Esa

Waktu gw umur 6 tahun.... gw masih tidur bareng kakak pake selimut dan bakar obat nyamuk (padahal nyamuknya gak pada sakit tetapi kenapa dikasih obat ya?). Mungkin karena gerah atau emang tidurnya pada gak bisa diem selimut bisa jatuh kelantai.. Waktu jam 12 malem mulai kerasa hawa pagi... dingin donk... Ditariklah selimut pake kaki sama kakak gw, wukk... buss.... asep kemana-mana. Ternyata selimut sudah kebakar 1/3nya... panik dan berteriaklah kita KEBAKARAN..!!!!

Cerita selanjutnya semua pada kebangun dan segera mengambil air, bukan kita yang disiram tetapi selimutnya. Pada saat bersamaan kakak gw cewe yang paling kecil dan paling gampang panik masuk kamar yang penuh dengan asap. Dia langsung gulung kasur dan diangkat kasur itu ke luar rumah, padahal ukuran kasur tadi lebarnya mungkin lebih tinggi dari kaka gw. Setelah diperiksa kasurnya ternyata tidak tergores sedikitpun maka ibu menyuruh kakak gw masukin kasur tadi. Apa yang terjadi.....? Kasur terangkat hanya pada bagian yang di pegang dan berjarak hanya 5 cm dari alas... dengan kata lain kakak gw yang cewe itu emang gak pernah dan gak kuat ngangkat kasur itu dalam kesehariannya.

Kenapa terjadi hal semacam itu? Dimana pada saat kita panik dan tidak berfikir terlalu banyak kita bisa melakukan hal-hal yang dalam keadaan normal kita tidak dapat melakukannya. Mungkin banyak temen-temen yang sudah mempunyai jawabanya atau mungkin malah belum pernah melihat atau belum pernah mendengar kejadian semacam itu?

Menurut obrolan anggota KOBIBO yang pernah mencari tau trentang hal itu terjadi karena 2 hal :

Kondisi pada saat kejadian, orang itu hanya berfikir 1 tujuan yaitu (dengan contoh diatas) mengangkat kasur. Artinya tidak berfikir "aku tidak kuat, laper, males dll"
Dengan berfikir 1 tersebut maka muncul suatu keyakinan diri (walaupun tanpa disadari) dimana keyakinan diri adalah pusat dari segala energi. Contohnya seperti ini jika temen-temen pergi ke dokter dan dikasih obat tetapi kurang yakin dengan dokter tadi pasti sebelum sembuh akan pindah ke dokter lain.
Nah dengan kondisi berfikir 1 itulah maka kejadian serti tadi disebut dalam KONDISI YANG ESA.

Mungkin gak sih, kondisi itu kita ciptakan sehingga kita bisa mempunyai kemampuan yang lebih? Jawabannya BISA!! tetapi dengan syarat harus mau latihan (ilmu iku kalakone kanthi laku). Bentuk latihannya kaya' apa, itu yang belum pernah gw jalanin selama ini. Tetapi yang jelas bahwa Manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna dimana kita bisa berfkir, berperasaan, punya sifat-sifat Baik dan punya sifat-sifat Buruk. Akhir cerita kita sepakat untuk menyempurnakan hidup dan memaksimalkan kemampuan. Salam KOBIBO

No comments: