Saturday, April 07, 2007

~ GURAH ~

Sabtu, Januari 2007 hari masih gelap ketika aku menapakan kakiku di kota kelahiranku. Kota dimana banya aku lihat beragam keahlian yang bersanding dengan kebudayaan.
Yogyakarta….., hmmm gak begitu asing buat temen-temen semua. Yang pernah tinggal lama di kota ini pasti mempunyai banyak sekali nostalgi yang mungkin hingga kini masih sangat melekat dalam ingatan kita.
Tapi kali ini aku bukan mau mengulas nostalgia apa saja yang pernah terjadi disana. Tetapi aku hanya mau berbagi salah satu pengalaman yang mungkin menarik dan bermanfaat bagi teman-temen semua.
Pagi itu sangat cerah belum nampak geliat jantung kota Yogyakarta. Malioboro yang biasanya begitu padat masih sangat lenggang…. masih menyisakan jejak-jejak kehidupan malam disepanjang jalan.
Hmmm Si mbok penjual bubur, gudeg krecek khas yogya sudah siap meladeni pelanggan setianya.
Setelah mandi dan sarapan aku keluar rumah dan tepat pada pukul 10.00 WDIY (Waktu Daerah Istimewa Yogyakarta) aku menuju keselatan Yogyakarta. Tempat yang sama waktu aku datang untuk menyerahkan bantuan untuk korban gempa Yogya.
Imogiri tujuanku…, daerah terparah karena gempa. Tenda-tenda pengungsi yang dulu banyak sekali berdiri di sepanjang jalan sudah tidak nampak lagi.
Berderet banyak sekali tulisan tempat gurah di sepanjang jalan Girimulyo, Imogiri, Mantul, Yogyakarta, Indonesia ini.
“GURAH” kata yang membuat sebagian orang yang pernah menjalani menjadi amat takut, tetapi banyak juga yang kembali untuk melakukannya lagi… seperti aku.
Gurah adalah proses pengeluaran lendir didalam tubuh manusia dengan cara memasukan suatu cairan obat tradisional kedalam tubuh melalui hidung yang kemudian kita telan.
Reaksi pada tubuh kita setelah cairan masuk adalah seperti kita mendapat serangan flu, yang dating secara tiba-tiba. Kita akan merasakan panas pada tenggorokan dan hidung kita. Kemudian kita akan bersin-bersin dan mengeluarkan lendir encer dari hidung dan mulut kita, perlahan-lahan cairan encer tadi semakin mengental.
Pada saat cairan sudah mulai mengental… kita hanya bisa pasrah dengan membiarkan hidung kita mampat dengan lendir tersebut. Kita hanya bisa mempercepat keluarnya lendir tersebut dengan mengeluarkan lendir-lendir yang lewat melalui kerongkongan kita. Ya.. seperti mengeluarkan dahak…..
Proses ini akan berjalan cukup lama dengan kondisi bernafas dengan mulut, karena akan memakan waktu antara 1 sampai 2 jam, tergantung bnyak tidaknya cairan dalam tubuh kita.
Untuk lebih jelas ini dokumentasi pada saat proses pengeluaran lendir…… Tapi bagi temen-temen yang gak kuat dengan sesuatu yang menjijikan aku sarankan tidak usah melihat. Karena bisa mengurangi nafsu makan….

Gambar Gurah

Sebenarnya proses tadi bukan satu-satunya cara dalam proses gurah. Ada cara lain yang lebih nyaman buat temen-temen yang ingin mencuba gurah. Yaitu dengan membeli ramuan gurah dan meminumnya. Menurut keterangan dari ahli gurah, ramuan tadi akan merangsang lendir dalam tubuh keluar lewat melalui keringat, air pipis, dan ee kita tanpa melalui proses sakit seperti gejala flu dalam cara pertama.
Aku kebetulan juga mengkonsumsi ramuan tersebut 2 bungkus. Hmmmm rasanya seperti minum jamu biasa… lebih nikmat kalo kita campur madu, sehingga rasa pait tidak akan muncul. Dan pencampuran dengan madu tersebut (lagi-lagi menurut ahli gurah) tidak mempunyai efek buruk terhadap ramuan tersebut.
Manfaat dan kegunaan gurah bagi tubuh menurut ahli gurah adalah untuk menjaga kesehatan tubuh kita, menjernihkan suara kita. Karena pada dasarnya didalam tubuh kita ada cairan lendir yang mengental. Nah gurah adalah proses pencairannya.
Juga bisa mempunyai manfaat pengobatan untuk berbagai penyakit yang berhubungan dengan pernafasan seperti asma, tbc, sesak nafas dan masih banyak sekali daftar penyakit yang tertera. Sudah lupa… yang jelas… buat aku adalah untuk membersihkan lendir yang terkena nikotin karena aku seorang perokok… maklum kebiasan buruk yang nikmat dan sangat susah untuk dihilangkan.
Jangka waktu gurah yang diperbolehkan adalah berkisar antara 6-12 bukan untuk menjaga kesehatan…. Disarankan tidak terlalu sering apabila tidak ada keluhan sama sekali.
Jam sudah menunjukan pukul 1 siang…. Aku bangun dari tempat pembaringan gurah… masih sempoyongan… pusing…… hidung masih agak-agak mampet…
Kembali aku menuju yogyakarata.. semoga ini pengalaman ini bermanfaat bagi pengetahuan temen-temen yang belum pernah sama sekali mengenal apa itu gurah. Dan semoga bisa menjadi nostalgia bagi temen-temen yang pernah gurah bersamaku untuk pertama kalinya… hmmmm masih beranikah mencoba lagi?????
He he he he he he, inget mata bengkak, tenggorokan kering, hidung panas dan yang sangat menyakitkan tidak makan yang pedas-pedas selama 1 minggu utnuk mempercepat pemulihan kondisi badan.
Akhirnya sampai aku di yogya dan tertidur pulas…. Minggu pagi… Januari 2007 aku kembali ke Jakarta.. hmmmm…. Mata bengkak….., tenggorokan kering….., hidung panas….. akankah aku berani kesana lagi????? (Ini sudah ke-3 kalinya aku gurah dari rentang waktu tahun 1994 sampai sekarang 2007).

Satria Gunung ~ sebagai orang gunung harus berani mencoba sesuatu yang baru.

Friday, April 06, 2007

^ Wirid Al-syifa ^

PERNAH MERASAKAN :

- Jantung berdebar dengan cepat……?
- Seluruh badan merasa kesemutan…?
- Dada terasa panas dan sesak……….?

Anda harus catat semua keluhan tersebut, dan jangan buru-buru terlalu cemas, bisa jadi kecemasan anda akan menambah sederetan keluhan baru muncul.
Ini bukan mengada-ada tetapi pengalaman yang oleh penulis sendiri pernah rasakan. Sungguh sangat tidak nyaman karena ketakutan akan datangnya maut sangat menghantui, sehingga kecemasan datang menyerang dan benar keluhan demi keluhan muncul seperti penonton konser musik memasuki ruangan pentas.

Yang harus dilakukan pada saat mendapat serangan seperti penulis sebutkan diatas adalah dengan mencari tempat yang longgar dan tenang. Tarik nafas dlam-dalam dan usahakan seluruh anggota badan dalam kondisi rileks…. Perlahan-lahan nyaman akan merasuk.
Rileksasi yang kita lakukan memang tidak mudah, tidak serta merta kita dapat dengan sangat cepat. Butuh kesabaran yang cukup tinggi untuk memperolehnya, artinya kita perlu melatih diri kita untuk bersabar dan berserah diri.

Penulis ingin berbagi salah satu latihan yang dijalankan untuk memperoleh kesabaran.. kepasrahan.. dan keikhlasan…. cepat datang ketika kita mendapat ketidak nyamanan dan gangguan emosi.
Apa yang penulis jalankan adalah wirid al-syifa, berikut adalah urut-urutan dari rosesi wirid tersebut :

1. Bismillahirrahmanirrahim (1x)
2. Astaghfirullahaladhim wa atubu ilaih (99x)
3. Subhanallah (99x)
4. Alhamdulillah (99x)
5. Allahu Akbar (99x)
6. Lailaha Illallah (99x)
7. La haula wa la quwwata illa billah (99x)
8. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah (99x)
9. Allahumma Shali’ala sayyidina Muhammad (99x)
10. Allahu la ilaha illa huwal hayyul qayyum, la ta’ khudzuhu sinatun wa la naum lahu ma fissamawati wa ma fil-ardil, mandzal ladzi yasyfa’u ‘indahu illa bi idznih, ya lamu mabaina aidihim wa ma khalfahum wa la yuhithuna bi syi’in min ‘ilmihi illa bi masya’a wa si’a kursiyyuhussamawati wal ardla wa la yu’uduhu hifduhuma wa huwal ‘aliyyul’adhim (3x)
11. Qul huwallahu ahad, Allahushamad, Lam yalid wa lam yulad wa lam yakul lahu kufuwan ahad (3x)
12. Qul a’udzu bi rabil falaq, min syari ma khalaq, wa min syarri ghaziqin idza waqab, wa min syarrin naffadzati fil’uqad, wa min syarri hasidin idza hasad (3x)
13. Qul a’udzu bi rabbin nas, malikin nas, ilahin nas, min syarril waswasil khannas, al-ladzi yuwaswisufi shudurin nas, minal jinnati wannas (3x)
14. Li ilafi quraisyin, ilafihim rihlatasy syita’I washshaif, fal ya’budu rabba hadzal bait, al-ladzi athmahum min ju’in wa amanahum min khauf (3x)
15. Hasbiyallahu wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’man nashir (7x)

Dibaca 5 kali dalam 1 hari selama 20 hari berturut-turut, apabila putus (atau tidak menjalankan 1 hari) sebelum 20 hari maka prosesi wirid dihitung mulai dari awal.
Dianjurkan dilakukan setelah sholad fardlu.

Itu tadi sharing pengalaman dari penulis, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Untuk temen-temen yang mempunyai prosesi wirid dengan metode atau cara lain silahkan sharing, sehingga bisa menambah wawasan kita, karena penulis menganut filosofi bahwa satu penyakit bisa diobati dengan berbagai cara.
Akhir kata silahkan mencoba dan semoga Allah selalu melimpahkan keselamatan dan kesehatan bagi umat-Nya.

Satria Gunung ~ sebagai orang gunung yang terasing selalu melihat sesuatu yang baru setelah turun gunung.